Minggu, 01 Maret 2009

Makna 2 Kalimat Syahadat


A. Makna Syahadat Laa Ilaaha Illallah

Yaitu beritikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala, mentaati hal tersebut dan mengamalkannya. La ilaaha menafikan hak penyembahan dari yang selain Allah, siapapun orangnya. Illallah adalah penetapan hak Allah semata untuk disembah.

Jadi kalimat ini secara ijmal (global) adalah, "Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah." Khabar Laa ilaaha illallah harus ditaqdirkan bihaqqin (yang haq), tidak boleh ditaqdirkan dengan maujud (ada). Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab Tuhan yang disembah selain Allah banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwa menyembah tuhan-tuhan tersebut adalah ibadah pula untuk Allah. Ini tentu kebatilan yang nyata.

Kalimat laa ilaaha illallah telah ditafsiri dengan beberapa penafsiran yang batil, antara lain:


Laa ilaaha illallah artinya: "Tidak ada sesembahan kecuali Allah." Ini adalah batil, karena maknanya: Sesungguhnya setiap yang disembah, baik yang hak maupun yang batil, itu adalah Allah.
Laa ilaaha illallah artinya:"Tidak ada pencipta selain Allah." Ini adalah sebagian dari arti kalimat tersebut. Akan tetapi bukan ini yang dimaksud, karena arti hanya mengakui tauhid rububiyah saja, dan itu belum cukup.
Laa ilaaha illallah artinya: "Tidak ada hakim (penentu hukum) selain Allah." Ini juga sebagian dari makna kalimat laa ilaaha illallah. Tapi bukan ini yang dimaksud, karena makna tersebut belum cukup.

Semua tafsiran di atas adalah batil atau kurang. Kami peringatkan di sini karena tafsir-tafsir itu ada dalam kitab-kitab yang banyak beredar. Sedangkan tafsir yang benar menurut salaf dan para muhaqqiq (ulama peneliti) Laa ilaaha illallah ma'buuda bihaqqin illallah (tidak ada sesembahan yang haq selain Allah) seperti tersebut di atas.

B. Makna Syahadat Anna Muhammadan Rasuulullah

Yaitu mengakui secara lahir batin bahwa beliau adalah hamba Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia secara keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya: mentaati perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan tidak menyembah Allah kecuali dengan apa yang disyari'atkan.



KEPENTINGAN DUA KALIMAT SYAHADAT (AHAMMIYATU SYAHADATAIN)
Kepentingan syahadat (ahamiyah syahadah) perlu didedahkan agar dapat betul-betul memahami syahadah secara konsep dan aplikasinya. Kenapa syahadah penting karena dengan bersyahadah seseorang boleh menyebutkan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang kedalam Islam. Kefahaman seorang muslim dapat melakukan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah para nabi dan rasul, syahadah sebagai kalimah yang diperjuangkan dan kalimah inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul. Akhir sekali, dengan syahadah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT.

Hasyiah


1. Ahamiyah Syahadah (kepentingan bersyahadah).


Syahadatain adalah rukun Islam yang pertama. Kepentingan syahadah ini karena syahadah sebagai dasar bagi rukun Islam yang lain dan bagi tiang untuk rukun Iman dan Dien. Syahadatain ini menjadi ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh sebab itu, sangat penting syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Sebab-sebab kenapa syahadah penting bagi kehidupan muslim adalah :


Pintu masuknya Islam
Intisari ajaran Islam
Dasar-dasar perubahan menyeluruh
Hakikat dakwah para rasul
Keutamaan yang besar
2. Madkhol Ila Islam (pintu masuk ke dalam Islam).


Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain
Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain
Syahadatain membedakan manusia kepada muslim dan kafir
Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini sahaja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.

Dalil :


(a) Hadits : Rasulullah SAW memerintahkan Mu'az bin Jabal untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya.
(b) Hadits : Pernyataan Rasulullah SAW tentang misi Laa ilaha illa Allah dan kewajiban manusia untuk menerimanya.
(c) Q.47 : 19, Pentingnya mengerti, memahami dan melaksanakan syahadatain.

Manusia berdosa akibat melalaikan pemahaman dan pelaksanaan syahadatain.

(d) Q.37 : 35, Manusia menjadi kafir karena menyombongkan diri terhadap Laa ilahailla Allah.
(e) Q.3 : 18, Yang dapat bersyahadat dalam arti sebenarnya adalah hanya Allah, para Malaikat dan orang-orang yang berilmu yaitu para Nabi dan orang yang beriman kepada mereka.
(f) Q.7 : 172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.

3. Kholaso Ta'lim Islam (kefahaman muslim terhadap Islam).


- Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain. Seluruh ajaran Islam terdapat dalam dua kalimah yang sederhana ini.


- Ada 3 hal prinsip syahadatain :


1 .Pernyataan Laa ilaha illa Allah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah sahaja. Melaksanakan minhajillah merupakan ibadah kepadaNya.


2. Menyebut Muhammad Rasulullah merupakan dasar penerimaan cara penghambaan itu dari Muhammad SAW. Rasulullah adalah tauladan dalam mengikuti Minhajillah.


3. Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya.
Dalil :


- Q.2:21, 51:56, Ma'na Laa ilaha illa Allah adalah penghambaan kepada Allah.


21:25, Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid.


- Q.33:21, Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan.


3:31, aktifiti hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW.


- Q.6:162, Seluruh aktiviti hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara


mesti ditujukan kepada mengabdi Allah SWT sahaja.


3:19, 3:85, 45:18, 6:153, Islam adalah satu-satunya syariat yang diredhai Allah.


Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya.

4. Asasul Inqilab (dasar-dasar perubahan).


- Syahadatain mampu manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu atau masyrakat.


- Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan kefahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak.


- Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi takwa dan abid, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah.


- Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.


Dalil :


- Q.6:122, Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.


- Q.33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Muz'ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan yang glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da'i, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.


- Q.37:35-37, reaksi masyarakat Quraisy terhadap kalimah tauhid. 85:6-10, reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah 18:2, 8:30, musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.


- Hadits : Laa ilaha illa Allah, kalimat yang dibenci penguasa zalim dan kerajaan.


- Hadits : Janji Rasul bahawa kalimah tauhid akan memuliakan kaumnya.

5. Haqiqat Dakwah Rasul


- Setiap Rasul semenjak nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwahnya adalah syahadah.


- Makna syahadah yang dibawa juga sama iaitu laa ilaha illa Allah.


- Dakwah rasul senantiasa membawa umat kepada pengabdian Allah sahaja.
Dalil :


- Q.60:4, Nabi Ibrahim berdakwah kepada masyarakat untuk membawanya kepada


pengabdian Allah sahaja.


- Q.18:110, Para nabi membawa dakwah bahawa ilah hanya satu iaitu Allah sahaja.

6.Fadailul A'dhim (ganjaran yang besar)


Sarahan :


- Banyak ganjaran-ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW.


- Ganjaran dapat berupa material ataupun moral. Misalnya kebahagiaan di dunia dan akhirat, rezeki yang halal dan keutamaan lainnya.


- Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadah dalam kehidupan sehari-hari.


- Dielakkannya kita dari segala macam kesakitan dan kesesatan di dunia dan diakhirat.
Dalil :


- Q: Allah SWT memberikan banyak keutamaan dan kelebihan bagi yang bersyahadah.


-Hadits: Allah SWT akan menghindarkan neraka bagi mereka yang menyebut kalimah syahadah.

Ringkasan Dalil :


Kepentingan syahadatain : (Q.4:41, 2:143)


- Pintu masuk ke dalam Islam : (a)


- Intisari ajaran Islam : (b, 21:25)


- Dasar-dasar perubahan total : (6:122, 13:11) pribadi dan masyarakat


- Hakikat dakwah para rasul as. : (21:25, 3:31, 6:19, 16:36)


- Kelebihan yang besar


Daftar Pustaka
Kitab Tauhid 1", Dr. Shaleh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan. Penerbit: Darul Haq, Jakarta. Cetakan Kedua, Rajab 1420 H/Oktober 1999 M, hal.52-53)

Tidak ada komentar: